Tegangan Ijin :
Tegangan
yang terjadi akibat pembebanan yang
berlangsung tak terbatas lamanya pada elemen mesin, tanpa mengakibatkan
terjadinya kepatahan maupun perubahan bentuk yang menuju ke kerusakan.
Pemilihan
tegangan ijin sangat menentukan untuk menghitung dan memeriksa kembali ukuran
dari elemen mesin
Besarnya
tegangan ijin tergantung pada :
Bahan /
Material
Logam ( Ferro / non Ferro )
Non Logam ( Kayu, Keramik etc. )
Jenis
Pembebanan
Pembebanan Tekan Menghasilkan
tegangan tekan sd
Pembebanan Tarik menghasilkan
tegangan tarik sz
Pembebanan Tekuk / Bengkok Menghasilkan
tegangan tekuk / bengkok sb
Pembebanan Puntir / Torsi Menghasilkan tegangan puntir / torsi tt
Jenis Beban
Beban Statik
Beban Dinamik Ulang
Beban Dinamik Ganti
Beban Dinamik Umum
Beban Statik
Terdapat
terutama pada penyangga, tiang, sambungan atap, termasuk didalamnya konstruksi
kran ( katrol ) dan jembatan.
Kekuatan
material ( tegangan batas ).
sB ( atau tB ) =
|
Fm
|
( N mm2 )
|
A0
|
sB
= Batas patah ( N / mm2 )
Fm
= Beban maksimum atau beban patah ( N )
A0
= Penampang awal dari batang uji ( mm2
)
Untuk
menghitung tegangan ijin pada elemen konstruksi
dengan
material sebagai berikut :
baja
baja paduan
baja tuang
metal ringan yang lain dan paduannya,seperti
: kuningan
aluminium
paduan aluminium
Angka keamanan
Beberapa pertimbangan untuk menentukan
besarnya angka keamanan
Angka
keamanan kecil apabila :
·
Besarnya gaya luar diketahui dengan pasti
·
Patahnya elemen konstruksi yang bersangkutan
tidak membawa akibat yang fatal terhadap keseluruhan konstruksi.
·
Kerusakan dari elemen konstruksi yang
bersangkutan dapat diatasi dengan cepat.
Angka
keamanan besar apabila :
·
Besarnya gaya luar tidak diketahui dengan pasti
·
Patahnya elemen konstruksi yang bersangkutan
berakibat fatal terhadap keseluruhan konstruksi ( membawa kematian, kemacetan
operasi ).
·
Kerusakan dari elemen konstruksi yang
bersangkutan sukar diatasi ( suku cadang yang langka / mahal, pengerjaan sukar,
kesukaran memperoleh material ).
Beban Dinamik :
Terdapat
terutama pada elemen-elemen mesin yang bergerak, misalnya : poros, tuas, roda
gigi, pegas dan lain-lain.Dipandang dari segi keamanan, elemen mesin yang
dibebani secara dinamik akan jauh
lebih kritis dari pada
elemen mesin yang dibebani secara statik.
Titik tolak
perhitungan untuk menentukan jenis material, ukuran jenis pengerjaan dan
lain-lain berbeda dari yang diperuntukkan bagi elemen mesin dengan beban
statik.
Efek
Lekuk
Efek yang
menurunkan batas tegangan kontinyu ( kekuatan ) material yang terutama
disebabkan
oleh
perubahan penampang sisi luar, misalnya :
·
Slot / alur ( groove ).
·
Lekuk bubut ( undercut ).
·
Pundak poros ( shoulder ).
·
Lubang bor yang melintang
·
Dan lain-lain.
Penyebab efek lekuk
Terjadinya
pemadatan garis gaya setempat ( di sekitar lokasi perubahan penampang sisi luar
) yang juga berarti naiknya tegangan pada bagian tersebut.
Material
yang keras dan getas lebih peka terhadap efek lekuk.
Pada
material elastik puncak-puncak tegangan dapat diimbangi dengan deformasi
elastik atau sebagian deformasi plastik.
Puncak
tegangan yang sedikit melebihi batas tegangan kontinyu pada material elastik
tidak bersifat merusak elemen konstruksi.
ANGKA KEAMANAN
1.
sf = 1,25 – 1,5 : kondisi terkontrol dan tegangan yang
bekerja dapat ditentukan dengan pasti
2.
sf = 1,5 – 2,0 : bahan yang sudah diketahui, kondisi
lingkungan beban dan tegangan yang tetap dan dapat ditentukan dengan mudah.
3.
sf = 2,0 – 2,5 : bahan yang beroperasi secara rata-rata
dengan batasan beban yang diketahui.
4.
sf = 2,5 – 3,0 : bahan yang diketahui tanpa mengalami
tes. Pada kondisi beban dan tegangan rata-rata.
5.
sf = 3,0 – 4,5 : bahan yang sudah diketahui. Kondisi
beban, tegangan dan lingkungan yang tidak pasti.
Beban berulang : Nomor 1 s/d 5
•Beban kejut : Nomor 3 – 5
Bahan Getas : Nomor 2 – 5 dikalikan dengan 2
Dobrovolsky (“Machine element”)
Faktor Keamanan/ Safety
Factor berdasarkan jenis beban adalah :
• Beban Statis : 1,25 – 2
• Beban Dinamis : 2 – 3
• Beban Kejut : 3 – 5